Team Sepak Bola
Aku akan menceritakan tentang tim Sepak bola yang pernah aku ikuti.
Sejak kecil aku
sangat senang bermain bola, sejak aku dibelikan bola oleh ayahku aku selalu
memainkanya di halaman rumah setiap hari. Sebenarnya ayahku tidak senang dengan
permainan bola karena permainannya yang kasar. Ayahku adalah pemain basket,
volly, bulu tangkis dulu. Ayahku selalu di incar oleh tim-tim di Situbondo. Di
Basket ayahku diambil oleh Kodim dan dilatih oleh para tentara, Di Volly ayahku
bermain di 3 tim sekaligus yakni Permata (desa sekarputih) Zebra (desa
tribungan) dan Cakrawala (desa semiring). Buat baulu tangkis setriap malam
ayahku bermain bersama teman temannya di gedung Nekas (peninggalan belanda di
desa Olean) dan di RAUNG (milik guru).
Kembali ke aku,
ayahku tidakm senang jika aku bermain bola. Aku tetap memaksa, pada suatu hari
aku sangat kesal kepada ayahku. Karena kesal aku menendang bola dengan cepat
entak kemana arahnya, pada akhirnya bola itu mengenai kaca rumahku. Ayahku
memarahiku, tetapi ibuku malah menolongku. Ibuku malah membelikanku sepatu bola
beserta kaoskainya. Aku selalu bermain di depan rumah, ketikan itu aku
menendang mengenai kaca rumahku lagi. Melihat aku senang bermain bola, ayah
mengajakku ke lapangan bola di desa pecinan. Ayahku mengajakku ke lapangan
bukan karena apa, tetapi agar tidak mengenai kaca rumah lagi.
Di lapangan aku
banyak mengenal teman baru, mereka memiliki skill-skill yang sangat baik dari
pada aku. Di sana aku menjadi anak yang pating tidak menonjol permainannya.
Teman-teman selalu mengejekku. Ketika itu aku masih kelas 3 SD, mentalku
penakut. Akhirnya aku berhenti berlatih bersama di desa pecinan, aku pindah ke
club yang lebih terkenal namanya di desaku yakni PERSEKAL (Persatuan Sepak Bola
Kalbut). Di club ini aku dilatih sampai pintar. Ketika aku kelas 5 SD, aku
menjadi pemain inti di PERSEKAL junior. Aku mulai bertanding antar tim. Ketika
aku kelas 6, tepatnya selesai UASBN aku ikut turnamen antar desa. Musu-musu
yang aku lawan lebih kuat daripada pertandingan persahabatan. Ketika PERSEKAL
masuk ke babak semifinal, kutika itu melawan ZEBRA (dari desa tribungan) aku
terkena sleding takel dari pemain zebra. Kaki ku sakit sekali, aku tidak bisa
bermain lagi dan dirawat di pinggir lapangan. Pada saat itu PERSEKAL juga kalah
kepada ZEBRA 1-2.
Karena kejadian
itu, aku kakiku bengkak dan aku diberhentikan oleh ayah dari tim PERSEKAL
karena ayah dan ibu cemas atas kondisiku. Ayah berkata agar meilih cabang
olahraga seperti yang ayah mainkan, seperti Volly, Basket, dan Bulu tangkis.
Sekian tentang Karir aku di TEAM SEPAK BOLA PERSEKAL KALBUT, meskupun
singkat hanya 5 tahun (dari kelas 2 SD smapai kelas 6 SD)
Comments
Post a Comment