wahyu kurniawan

Pada saat pertamakali masuk sekolah, mungkin sudah berjalan selama 1 minggu, Guruku membentuk sebuah Kelompok Belajar yang masing masing kelompok beranggota 5 orang anak. Di kelasku ada 6 Kelompok karena ada 30 orang siswa. Kita boleh memilih anggota sendiri dalam sebuah kelompok. Akhirnya terbentuk sebuah kelompok yang beranggotakan: Wahyu Kurniawan (Aku) Bayu Septian Wahyu Arifin Gita Sevti Ariska Putri Inggar Fourusita Kita berempat berada di bangku yang berdekatan, yaitu Aku duduk bersama Gita di bangku paling depan sedangkan Bayu dan Inggar berada di belakangku. Karena kurang 1 orang anak, kita mengambil dari teman yang duduk di samping kiri bangku kami yaitu Desi Elsa Sanda. Akhirnya kelompok kita pun lengkap : Wahyu Kurniawan (Aku) Bayu Septian Wahyu Arifin Gita Sevti Ariska Putri Inggar Fourusita Desi Elsa Sanda Dari kelompok itu, pada sore haripun kita berkumpul di Alun-alun untuk diskusi tentang kelompok kami ini. Tapi kelompok kami ini mem

Berikur ini adalah sebuah cerita tentang aku dengan temanku Anwar. Pada saat itu guru sedang rapat dan kelas kosong, pada saat itu teman-teman membuat sebuah karya untuk lomba mauled nabi yang di atasnya di taburi gliter. Dari gliter itulah cerita ini di mulai. Melihat sebuah gliter aq langsung memiliki ide buruk tentang gliter itu, aku mengambil gliter tersebut dan mencoret-coret ke wajah teman-teman tapi cumin satu colek doank. Pada akhirnya anak anak bermain gliter itu semua, dan kelas menjadi kotor. Pada saat aku mencolek wajah Anwar, diapun terdiam. Aku masih bercanda dengan teman-teman lainnya, tak terduga anwar dating dari belakang dan memberikan se kepal gliter di wajahku. Wajahku banyak tertempeli gliter tersebut, aku pun malu dan pergi meninggalkan kelas. Aku lari menuju kamar mandi untuk membersihkan gliter-gliter tersebut yang menempel di wajahku. Meskipun aku membersihkannya sudah dangat lama, masih ada gliter-gliter yang menempel. Karena lama di dalam ka